Lubang hitam yang digunakan dalam visualisasi tersebut berukuran 4,3 juta kali massa Matahari di tata surya atau setara dengan lubang hitam di dalam galaksi Bima Sakti, dilansir dari CBS News. Schnittman mengatakan, penting untuk memfokuskan simulasi pada lubang hitam supermasif, karena hal itu akan berdampak paling besar. Meski begitu, beberapa peneliti khawatir perubahan penggunaan lahan untuk pembangunan IKN dapat membahayakan hutan dan satwa liar di wilayah tersebut. Hal ini terjadi karena tarikan gravitasi di ujung obyek yang lebih dekat ke lubang hitam jauh lebih kuat daripada di ujung lainnya. September — X Wing Tests Complete.
nest...